Penularan virus HIV sudah sangat meresahkan bagi WHO, dunia kedokteran dan masyarakat dunia. Tetapi ternyata virus hepatitis B lebih cepat menular bahkan hingga 100 kali lipat dari penularan virus HIV. Ini membuat WHO menjadikan kasus hepatitis sebagai salah satu agenda penyakit prioritas.
Tanpa disadari, 2 miliar orang di dunia pernah terinfeksi hepatitis B, yang artinya sepertiga dari penduduk dunia pernah terekspos virus Hepadnaviridae, yaitu virus penyebab hepatitis B atau disebut juga Hepatitis B Virus (HBV).
Dari 2 miliar tersebut, lebih dari 350 juta penderita menjadi penyakit kronik (menahun) dan sekitar 500 ribu hingga 2 juta orang meninggal setiap tahunnya karena berlanjut menjadi penyakit hati serius yang diakibatkan oleh infeksi hepatitis B kronik. Ini membuat hepatitis B berada pada posisi kesepuluh penyebab kematian utama di dunia.
“Di Indonesia, penderita hepatitis B dan C jauh lebih besar dari penderita HIV AIDS,” tutur Dr Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), dalam acara konferensi media Hari Hepatitis Sedunia di Mario’s Place, Jakarta, Selasa (27/7/2010).
Penderita hapatitis B kronik dapat terlihat ‘sehat’, namun bila tidak mendapat pengobatan berpotensi mengalami pengerasan hati (sirosis), kanker hati dan gagal hati yang berujung pada kematian.
“Hal ini karena sebagian besar orang yang terinfeksi HBV, yaitu 70 persen, tidak menunjukkan gejala apapun. Dan hanya 30 persen saja yang menunjukkan gejala, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa tubuhnya telah terinfeksi HBV,” jelas Prof Dr Ali Sulaiman, PhD, Sp.PD, KGEH, FACG, Pokja Hepatitis.
Virus hepatitis B sangat mudah menular, bahkan 100 kali lebih mudah dibandingkan virus HIV dan virus ini dapat bertahan hidup selama 1 minggu hingga berbulan-bulan di luar tubuh, serta alat-alat medis dan alat pemeriksaan gigi.
Virus hepatitis B menular melalui darah dan cairan tubuh manusia, yaitu:
- Dari ibu penderita hapatitis B kepada bayinya saat dalam kandungan atau dilahirkan
- Berhubungan seksual dengan penderita hepatitis B tanpa pengaman
- Melalui suntikan atau transfusi darah yang tercemar virus hepatitis B, seperti:
- Pengguna narkoba suntik
- Pengguna alat kesehatan (jarum, pisau, gunting) yang tidak disterilkan sempurna
- Tindik, tato, pisau cukur, gunting kuku yang tidak steril
Sebagian besar orang yang terinfeksi hepatitis B memang tidak menunjukkan gejala apapun, tapi gejala-gejala umum yang tampak pada sebagian kecil penderita hepatitis B adalah sebagai berikut:
Hepatitis B akut (terinfeksi kurang dari 6 bulan)
- Mual, muntah, nafsu makan turun dan panas
- Warna air seni coklat seperti teh
- Bagian putih mata tampak kuning
- Kulit seluruh tubuh tampak kuning
- Warna tinja kuning
Hepatitis B kronik (lebih dari 6 bulan atau menahun)
Sebagian besar tanpa gejala nyata. Tapi keluhan umum seperti lemas, lekas capek, ngantuk, gangguan pencernaan, kembung, mual dan kurang nafsu makan.
sumber