Penyakit Influenza atau lebih dikenal di masyarakat sebagai flu merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Istilah flu sendiri seringkali juga dipakai sebagai istilah yang lazim digunakan untuk beberapa kondisi (yang serupa tapi tak sama) seperti rinitis alergi, selesma dan influenza. Ketiga-tiganya mempunyai gejala yang nampak hampir sama, yaitu gangguan pada selaput lendir hidung, sehingga hidung menjadi mampat, penderita bersin-bersin, atau mungkin pilek batuk. Akibat yang disebabkan oleh penyakit ini dirasakan sebagai gangguan yang dapat menghambat aktifitas sehari-hari. DAYA tahan tubuh seseorang akan sangat berpengaruh terhadap berat ringannya penyakit tersebut. Daya tahan tubuh dipengaruhi oleh pola hidup seseorang. Flu sendiri merupakan suatu penyakit yang self-limiting, dimana bila tidak terjadi komplikasi dengan penyakit lain, maka setelah 4-7 hari penyakit akan sembuh sendiri. Karena itu tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala flu tanpa pengobatan meliputi antara lain :
Beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan
Meningkatkan gizi makanan. Makanan dengan kalori dan protein yang tinggi akan menambah daya tahan tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin
Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering di tenggorokan, mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam
Sering-sering berkumur dengan air garam untuk mengurangi rasa nyeri di tenggorokan
Penyakit flu disebabkan oleh virus, oleh karena itu penanganan yang tidak tepat, selain tidak memberikan hasil optimal, juga akan meningkatkan biaya pengobatan. Sebagai contoh adalah seringnya penggunaan antibiotik untuk mengatasi penyakit ini oleh masyarakat. Penggunaan antibiotik tidak tepat karena antibiotik diindikasikan untuk insfeksi karena kuman. Disamping itu, penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan menimbulkan dampak negatif lain berupa timbulnya resistensi terhadap kuman-kuman tertentu. Apabila diperlukan antibiotik, harus didasarkan diagnosa dokter sesuai infeksi yang menyertainya.
Jenis Obat Flu
Obat flu pada umumnya adalah obat tanpa resep dokter yang dapat diperoleh di apotek-apotek dan toko obat berizin. Obat flu umumnya merupakan kombinasi dari beberapa zat aktif, seperti kombinasi-kombinasi dari :
Analgesik/antipiretik + nasal dekongestan
Analgesik/antipretik + nasal dekongestan + antihistamin
Analgesik/antipiretik + nasal dekongestan + antihistamin + antitusif/ekspektoran
Berikut adalah zat aktif yang umumnya terdapat sebagai komponen obat flu :
1. Analgesik dan antipiretik
Secara umum obat golongan ini mempunyai cara kerja obat yang dapat meringankan rasa sakit dan menurunkan demam. Zat aktif yang memiliki khasiat analgesik sekaligus antipiretik yang lazim digunakan dalam obat flu adalah : parasetamol.
2. Antihistamin
Antihistamin adalah suatu kelompok obat yang dapat berkompetisi melawan histamin, yaitu salah satu mediator dalam tubuh yang dilepas pada saat terjadi reaksi alergi. Zat aktif yang termasuk golongan ini antara lain klorfeniramin maleat, deksklorfeniramin maleat.
3. Dekongestan hidung
Dekongestan hidung adalah obat yang mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat-obat yang dapat digolongkan sebagai dekongestan hidung antara lain : fenilpropanolamin; fenilefrin, pseudoefedrin dan efedrin.
4. Ekspektoran dan Mukolitik
Ekspektoran dan mukolitik digunakan untuk batuk berdahak, dimaksudkan untuk mempermudah pengeluaran dahak. Zat aktif yang termasuk ke dalam kelompok ini antara lain gliseril guaiakolat, ammonium klorida, bromheksin.
5. Antitusif
Antitusif yaitu obat yang bekerja pada susunan saraf pusat menekan pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk. Zat aktif yang termasuk antitusif antara lain dekstrometorfan HBr dan difenhidramin HCl (dalam dosis tertentu).
Pemilihan obat flu
Kepada masyarakat perlu diingatkan bahwa obat flu hanya meringankan gejala saja dan tidak untuk mengatasi virus penyebab oleh karenanya penggunaan obat flu tidak ditujukan untuk jangka lama, dan jika gejala flu tidak berkurang atau semakin berat setelah minum obat flu selama 3 hari perlu segera berkonsultasi dengan dokter atau unit pelayanan kesehatan.
Saat ini cukup banyak pilihan obat flu yang beredar, baik dari macam obat serta bentuk sediaan. Macam obat ditentukan oleh macam komposisi kombinasi yang diproduksi oleh produsen, sedangkan bentuk sediaan obat flu yang beredar dapat berbentuk tablet / kaplet atau cairan.
Obat flu dapat diperoleh tanpa resep dokter, karena merupakan golongan obat bebas. Untuk itu dalam pemilihan obat flu, diharapkan masyarakat berhati-hati, dan harus didasarkan pada gejala-gejala flu yang terjadi. Masyarakat perlu memperhatikan komposisi obat flu yang diminum agar komponen obat sesuai dengan gejala flu yang dialami, disamping karena umumnya obat flu dengan berbagai merek mengandung komposisi yang sama.
Sebagaimana obat yang lain, penggunaan obat flu dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan jika digunakan tanpa memperhatikan klim-klim yang tercantum pada kemasan wadah ataupun brosur termasuk klim-klim yang tercantum dalam kotak peringatan (box warning) dalam kemasan obat.
Masyarakat perlu mengenali efek obat yang tidak diinginkan atau efek samping obat yang mungkin dapat dapat terjadi. Efek samping obat merupakan setiap respons obat yang merugikan dan tidak diharapkan yang terjadi pada manusia karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal.
Penanganan yang tepat dan rasional terhadap penyakit, termasuk flu akan meminimalkan risiko terjadinya komplikasi penyakit serta biaya pengobatan. Saat ini upaya pengobatan sendiri (self medication) di masyarakat meningkat, dan hal tersebut harus disertai pemahaman yang benar mengenai sifat-sifat obat yang digunakan, utamanya obat-obat tanpa resep dokter. Membedakan Gejala Flu dengan Gejala-Gejala lain yang serius yang Harus Diwaspadai Pada Anak Balita.
Jika anak anda menunjukkan gejala-gejala batuk-pilek, perhatikan apakah hal itu disebabkan oleh flu atau terdapat gejala-gejala lain sebagaimana berikut :
- Batuk disertai napas cepat (usia 1 hingga kurang dari 5 tahun : 40 kali/menit atau lebih.)
- Batuk disertai napas yang sesak atau adanya bunyi/suara saat menarik atau mengeluarkan napas
- Batuk terus-menerus sampai muntah dan wajah anak kebiruan
- Demam tinggi (39oC atau lebih)
- Tidak mau makan karena sakit waktu menelan
- Telinga sakit atau keluar cairan
- Mata merah dan mata berair
- Anak lesu dan atau sukar makan
- Bintik-bintik merah pada kulit
- Keadaan penyakit yang terjadi bertambah buruk
Jika ditemukan gejala-gejala tersebut, utamanya pada anak, segera dibawa ke dokter atau unit pelayanan kesehatan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Anda Mengalami Batuk Pilek ?
Saat batuk pilek, posisi anak pada waktu tidur atau berbaring agar diletakkan yang nyaman, untuk menghindari berkumpulnya lendir di tenggorokan yang membuat anak menjadi batuk dan merupakan upaya untuk mengeluarkan lendir agar tidak masuk ke paru-paru. Pada keadaan ini sebaiknya anak didudukkan sebentar dan di beri minum. Tetapi jika anak masih tertidur sebaiknya jangan diganggu atau dibangunkan.
Jika disertai demam berilah segera obat penurun demam dan hindari pakaian tebal serta jangan diolesi dengan obat gosok
TIPS
- Cara Penyimpanan Obat yang Benar
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung
- Jangan menyimpan kapsul atau tablet ditempat panas dan atau lembab karena dapat menyebabkan obat tersebut rusak
- Hindarkan agar obat dalam bentuk cair tidak menjadi beku
- Jangan tinggalkan obat di dalam mobil, terutama dalam jangka waktu lama karena perubahan suhu dapat merusak obat
- Obat yang telah kadaluarsa segera dibuang