London, Demi bisa tampil semenawan idolanya Pamela Anderson, seorang model melakukan 8 kali operasi payudara dan kecanduan suntik kulit coklat sejak kecil. Ia bahkan tak peduli meski harus menggunakan obat ilegal yang mengancam kesehatan. Carolyn Arrowsmith sangat tergila-gila bisa memiliki tubuh seperti Pamela Anderson, dengan payudara yang seksi dan kulit kecoklatan. Ia pun rela melakukan apa saja demi bisa memiliki tubuh seperti Pamela Anderson.
Pada tahun 2004, Carolyn telah menghabiskan 4.000 poundsterling atau sekitar Rp 55 juta untuk memperbesar payudaranya yang semula berukuran C menjadi DD. "Saya suka dengan payudaraku yang besar. Saya pikir payudara ini luar biasa tapi saya tidak ingin sebesar Pam karena akan tampak konyol pada tubuhku yang kecil. Saya ingin terlihat alami bukan palsu," jelas Carolyn, seperti dilansir mirror.co.uk, Kamis (29/9/2011).
Setelah operasi, Carolyn justru menderika karena payudaranya yang menjadi lebih besar. Kedua implan payudaranya pecah, yang membuatnya harus menjalani 7 operasi lanjutan. "Kedua implan saya pecah dan saya membutuhkan tujuh operasi lebih lanjut untuk memperbaikinya. Saya merasa sangat sakit. Tapi saya masih belum bahagia dan sedang menabung untuk memperbesar payudara lagi menjadi ukuran E dalam enam bulan ini," jelasnya.
Selain memperbesar payudara, Carolyn juga menggunakan obat suntik untuk mengubah warna kulitnya menjadi coklat. Selama 26 tahun ia secara rutin telah menyuntikkan Melanotan II, obat ilegal yang dapat mengubah warna kulit menjadi coklat. Ia juga tanning dan sunbed dua kali seminggu. Meski risiko kesehatan dari obat suntik ilegal dan sunbed mengancamnya, tapi bagi Carolyn terlihat seperti Pamela Anderson jauh lebih penting. Ia percaya dengan memiliki tubuh mirip Pamela bisa membuatnya menjadi sukses.
Carolyn bahkan sudah kecanduan menggunakan suntik kulit coklat. Bahkan ia sudah melakukan tanning sejak berusia 10 tahun demi memiliki kulit berwarna coklat. "Saya akui, saya ketagihan. Mereka menyebutnya tanorexic (ketagihan tanning). Tapi saya tidak bisa hidup tanpa tanning, itu bagian dari saya. Dan saya tidak akan meninggalkan rumah tanpa terlihat cantik. Saya telah menggunakan sunbed sejak usia 10 tahun dan sejak itu saya selalu punya kulit kecoklatan. Itu membuat saya terlihat lebih baik," jelasnya.
Carolyn mulai memesan Melanotan II dari internet dua tahun lalu. Obat ini tergolong ilegal di Inggris, karena itu ia tak dapat membelinya di toko obat. Dia menemukan obat ini ketika mencari alternatif untuk sunbed, karena ia pikir sunbed tidak cukup membuat kulitnya menjadi coklat. "Ini melibatkan suntikan setiap hari selama seminggu. Saya belum pernah menggunakan jarum suntik sebelum pengguna steroid menunjukkan pada saya bagaimana menggunakan jarum untuk memastikan tidak ada gelembung udara didalamnya, yang bisa membuatku mengalami stroke atau serangan jantung," ujar Carolyn.
Rata-rata Carolyn menggunakan tiga program setahun, meskipun dia terbaring di tempat tidur karena gejala seperti flu. Karena dia memiliki lemak sangat sedikit, dia memastikan hanya menyuntikkan obat pada lapisan atas kulit. "Melanotan II membantu karena saya telah menggunakan sunbed begitu sering, saya tidak bisa duduk karena saya begitu sakit. Saya menjadi tidak sensitif dan harus menghabiskan banyak waktu di kursi berjemur untuk mendapatkan kulit lebih gelap," kata Carolyn.
Tapi Carolyn tampaknya tidak khawatir dengan potensi efek samping dari Melanotan II. Obat ini dilaporkan memiliki efek samping seperti tekanan darah tinggi, serangan panik, depresi, kehilangan nafsu makan bahkan kanker kulit. "Ini bukan sesuatu yang membuat saya khawatir. Saya hanya hidup untuk hari ini. Ini adalah harga kecil untuk membayar kulit coklat yang mempesona," jelas Carolyn.
Bahkan, Carolyn juga telah mengecat rambut pirangnya pertama kali di usia 12 tahun. Ia melakukan botox di dahi untuk mengangkat alisnya. Ia juga telah menghabiskan banyak uang untuk ekstensi rambut, botox, operasi bibir, merawat kuku, facial, pijat dan body wrap. Carolyn benar-benar ingin tampak seperti Pamela Anderson, bahkan ia mengganti namanya menjadi Pamela Anderson pada tahun 2009 melalui polling.